Siapa yang tidak tergiur akan
kelezatan sate, apakah itu sate kambing, sate ayam, ataupun sate padang
dan beraneka ragam makanan lainnya yang bersumber dari air tawar ataupun
hasil laut seperti ikan mas, ikan kakap, baronang, cumi, kepiting dan
teman-temannya, ditambah sedikit lalapan dan sambal yang pedas. Mmmm
sangat menarik bukan ?? Dan tentu saja untuk menemukan jenis makanan
tersebut di Jakarta khususnya tidaklah susah, bila kita perhatikan
banyak sekali di jalanan yang mencoba menjajakan jenis makan tersebut.
Akan tetapi berhati-hatilah bila Anda adalah pengemar jenis makan
tersebut, karena penyakit kanker sudah mengintai kita.
Pada umumnya untuk membakar
makanan tersebut biasanya digunakan arang, ternyata di sinilah awal
penyakit kanker tersebut bermula. Karena begitu makanan tersebut dibakar
menggunakan arang yang mengandung zat karbon, maka pada makanan
tersebut sebetulnya ikut juga karbon dari hasil pembakaran arang yang
dapat menyebabkan kanker. Tetapi tidak usah takut, bagi Anda pengemar
makanan tersebut dapat mengatasinya dengan memakan timun, karena sate
yang dibakar tersebut mengandung zat karsinogen (penyebab kanker) dan
timun mempunyai anti karsinogen.
Bagi para pengemar mie instan,
ternyata di dalam mie tersebut terkandung lilin yang berfungsi untuk
melapisi mie instant (mungkin itu juga yah yang menyebabkan mie tidak
lengket satu dengan yang lainnya). Pernah rekan saya bereksperimen
dengan cara menyimpan kuah hasil olahan mie instan selama 3 hari, dan
ternyata memang terbukti ditemukan zat seperti lilin.Bagi anda pengemar mie instan,
mungkin kini saatnya untuk berhati-hati mengkonsumsi mie tersebut,
karena tubuh kita membutuhkan waktu 2 – 3 hari untuk membersihkan zat
lilin tersebut. Dan saya juga biasanya kalau mengkonsumsi mie instan,
selalu membuang air hasil rebusan dan menggantinya dengan air hangat
yang baru. (untuk meminimalkan zat lilin yang masuk).Dan masih banyak zat-zat berbahaya lainnya yang mengintai kita dan terbilang mudah menemukannya.
0 komentar:
Posting Komentar